MODUL PRAKTEK
TELEVISI BERWARNA
PERCOBAAN I
TUNER
Tuner adalah rangkaian depan pada pesawat penerima televisi yang berfungsi menangkap dan memilih sinyal RF dari antenna kemudian dilakukan proses pencampuran (Mixer) dengan sinyal yang berasal dari osilator untuk menghasilkan frekuensi keluaran berupa sinyal keluaran IF 38,9 MHz gambar berikut memperlihatkan diagram blok pada diagram tuner.
Diagram blok Tuner.
Dapat dilihat pada gambar diatas input RF IN akan masuk pada masing-masing band pass filter dimana frekuensi yang mampu ditangkap oleh band pass filter terdiri dari tiga bagian yaitu high band berupa frekuensi UHF, midband berupa frekuensi VHF-High dan low band berupa frekuensi VHF-Low, ketiga sinyal tersebut berikutnya diberikan kerangkaian mixer yang masing-masing terdiri dari dua mixer yaitu mixer UHF dan mixer VHF, sehingga akan dihasilkan keluaran frekuensi IF. Untuk mengaktifkan band UHF dan band VHF maka dikontrol melalui input band select, serta untuk melakukan proses penalaan dilakukan dengan melakukan perubahan tegangan Tuning Voltage 0-30V pada bagian osilator dan pada rangkaian bandpass filter.
Gambar berikut memperlihatkan contoh rangkaian Tuner.
Gambar rangkaian Tuner
Skema rangkaian tuner
Gambar diatas adalah memperlihatkan skema rangkaian tuner Analog. Dimana terdapat pengaturan secara manual untuk tegangan tuning penalaan dari potensiometer 10K. Band select difungsikan untuk mengaktifkan band mana yang ditangkap dimana BU untuk band UHF, BH untuk band VHF-H dan BL untuk band VHF-L. Selanjutnya keluaran IF output adalah berupa frekuensi menengah gambar sebesar 38,9 MHz.
Gambar berikut memperlihatkan contoh skema rangkaian tuner analog.
PARAMETER | Eropa/Asia | | Jepang |
IF Frequency | 38.90 MHz | 45.75 MHz | 58.75 MHz |
Sound Carrier | 33.40 MHz | 41.25 MHz | 54.25 MHz |
DIGITAL TUNER
Saat ini telah di kembangkan sistem Tuner yang menggunakan sistem pengontrolan secara digital dengan PLL fequency Synthesizer.
Sistem Tuner analog menggunakan VCO ( Voltage Controlled Oscilator ) yang dikontrol dengan tegangan VT ( Voltage Tunning ) dengan deviasi antara 0 s/d 28 Volt untuk menghasilkan frekuensi osilator yang besarnya berubah tergantung kanal mana yang sedang di tangkap.
Pada Digital tuner terdiri dari satu buah rangkaian PLL yang berfungsi mengatur filter band pass setra VCO melalui pengaturan tegangan VT diatur dengan menggunakan tegan dengan menggunakan standart bus I2C.
Serial bus I2C merupakan sistem yang ditemukan awal 1980 oleh Philips Semikonduktor yang Bertujuan untuk mempermudah hubungan antara sebuah CPU dengan dengan rangkaian chips pada peralatan TV. Bus I2C secara phisik terdiri dari 2 saluran yang dinamakan SDA (data) dan SCL (clock).
Kedua saluran tersebut memiliki sifat bidirectional sehingga antara CPU dan peralatan luar dapat saling berkomunikasi mudah dikendalikan.
PRAKTEK : Kerusakan dan gangguan rangkaian TUNER.
Rangkaian internal Tuner TU101, terdiri dari sebuah IC TDA6508 berfungsi sebagai 3 Band Osilator/Mixer dan PLL.,gambar berikut memperlihatkan diagram blok TDA6508.
Skema internal rangkaian tuner adalah sebagai berikut .
A. Tujuan :
Mengetahui kerusakan gangguan pada rangkaian Tuner, dan mengamati perubahan tegangan serta gejala kerusakan pada Pesawat televisi.
B. Fault : SW16
C. Letak gangguan : L108/22uH
D. Alat Yang dibutuhkan :
a. Multimeter
b. Pattern Generator
E. Langkah percobaan :
- Siapkan multimeter , Kabel Hitam hubungkan ke Ground, Posisi pada pengukuran tegangan 50V.
- Hubungkan Pattern ke Antena TV, Nyalakan dan pilih pola Colour Bar.
- Nyalakan pesawat trainer hingga tampilan gambar dan suara sempurna.
- Lakukan pengukuran pada rangkaian Tuner seperti Tabel berikut
PENGUKURAN PIN TUNER TU 101 | GEJALA KERUSAKAN | |||||||
AGC | VT | HS | B2 | B1 | BM | IF | GAMBAR | SUARA |
….v | ….v | ….v | ….v | ….v | ….v | ….v | | |
- Aktifkan saklar fault SW16, amati gejala kerusakan pada gambar dan suara.lakukan pengukuran kembali pada terminal kaki Tuner, masukkan data pada tabel berikut.
PENGUKURAN PIN TUNER TU 101 | GEJALA KERUSAKAN | |||||||
AGC | VT | HS | B2 | B1 | BM | IF | GAMBAR | SUARA |
….v | ….v | ….v | ….v | ….v | ….v | ….v | | |
F. Kesimpulan :
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………